DASAR ( BASIS ) DAN BANGUNAN ATAS

Dikirim Oleh oleh Marx Corleone pada 3 Maret 2012 pukul 15:55 
Tingkat perkembangan tenaga-tenaga produktif menentukan watak hubungan-hubungan produksi manusia, yaitu susunan ekonomi masyarakat. Susunan ekonomi ini merupakan basis atau dasar dimana timbul bermacam-macam hubungan sosial, pandangan-pandangan dan lembaga-lembaga. Pandangan-pandangan kemasyarakatan ( politik, yuridis, filsafat, agama, dll. ) yang timbul diatas dasar yang tertentu itu, merupakan bangunan atas masyarakat.

Teori tentang dasar dan bangunan atas menjelaskan bagaimana dalam analisa terakhir, cara produksi menentukan segala aspek dari kehidupan sosial dan memperlihatkan pertalian antara hubungan-hubungan sosial dan ekonomi dengan semua hubungan lainnya dari masyarakat yang tertentu.

Dalam hal ini seringkali dituduhkan kepada Marxisme semata-mata mempertimbangkan faktor ekonomi saja dan mengabaikan sama sekali peranan ide. Mereka mengatakan bahwa kelemahan Marxisme terletak pada paham determinisme ekonominya. Sesungguhnya tuduhan ini salah alamat, sama sekali tidak tepat ditujukan kealamat Marxisme. Apa yang digambarkan sebagai Marxisme itu adalah Marxisme yang divulgerkan. Jika itu yang dikatakan Marxisme, maka Marx pernah berkata : ‘Apa yang saya tahu adalah bahwa saya bukan Marxis’.

Kaum Marxis memang penganut determinisme, tetapi bukan apa yang dinamakan determinisme ekonomi. Prinsip determinisme adalah pengakuan terhadap watak obyektif dari hubungan universal, penentuan gejala berdasarkan hubungan sebab akibat, berlakunya keharusan dan keteraturan dalam alam dan masyarakat. Determinisme itu adalah prinsip dasar seluruh pemikiran ilmiah yang sejati, karena dengan hanya mengetahui sebab-sebab gejala-gejala maka asal-usulnya dapat dijelaskan secara ilmiah dan hanya dengan mengetahui hubungan yang menguasai gejala-gejala itu, maka perkembangan lebih lanjut dapat diramalkan. Mengenai masyarakat, sebagaimana telah diterangkan diatas, Marxisme menganggap susunan ekonomi sebagai unsur yang pada akhirnya menentukan. Tetapi ini tidak berarti bahwa menurut Marxisme, setiap ide atau lembaga dalam masyarakat secara langsung dihasilkan oleh sesuatu keperluan ekonomi tertentu. Masyarakat, sebagaimana segala hal lainnya harus dipelajari secara kongkret, dalam perkembangannya yang komplek dan yang senyata-nyatanya. Maka pastilah bukan Marxisme dan juga bukan ilmu, jika kita dari perincian syarat-syarat ekonomi tertentu mencoba menyimpulkan bagaimana persisnya bentuk bangunan atas yang timbul diatas dasar itu atau menetapkan setiap ciri detail bangunan atas mempunyai ciri yang bersesuaian dengannya didalam dasar. Sebaliknya kita perlu mempelajari bagaimana perkembangan bangunan atas itu sesungguhnya dalam setiap masyarakat dan setiap jaman, dengan menyelidiki fakta-fakta tentang masyarakat dan jaman itu.

Engels pernah menjelaskan tentang sebabnya salah tafsir terhadap Marxisme itu : ‘Marx dan saya, kami sendiri sebagian memikul kesalahan akan kenyataan bahwa penulis-penulis muda kadang-kadang memberi tekanan yang lebih besar pada segi ekonomi daripada yang seharusnya. Kami dulu perlu menekankan prinsip pokok ini dalam pertentangan dengan lawan-lawan kami, yang menyangkal prinsip itu dan kami tidak selalu mempunyai waktu, tempat atau kesempatan untuk memperkenankan unsur lain yang terlibat dalam interaksi itu menampakkan dirinya dengan semestinya’. Tetapi, ‘bila mengenai hal menjijikkan suatu bagian dari sejarah, yaitu hal penetrapan praktek, maka soalnya lain dan disitu tidak mungkin terjadi kesalahan’.

Oleh sebab itu, walaupun bangunan atas muncul diatas dasar yang tertentu, ia aktif mempengaruhi kembali dasar, mempercepat atau menghambat perkembangannya. Dengan perubahan dalam dasar ekonomi, berubah pula bangunan atasnya.

Dalam mengkritik pemutarbalikan Marxisme itu, Engels menulis : ‘Menurut paham materialis tentang sejarah unsur yang akhirnya menentukan dalam sejarah adalah produksi dan reproduksi kehidupan yang nyata. Lebih dari itu Marx dan saya tidak pernah menyatakan. Oleh sebab itu, jika ada orang memutarbalikkan ini dengan mengatakan bahwa unsur ekonomi adalah satu-satunya unsur yang menentukan, maka ia mengubah dalil itu menjadi kalimat tanpa arti, abstrak, dan tanpa guna’. Keadaan ekonomi adalah basis, tetapi berbagai unsur dari bangunan atas : bentuk-bentuk politik dari perjuangan klas dan hasil-hasilnya, yaitu konstitusi yang dibentuk oleh klas yang menang setelah pertempuran yang sukses, bentuk-bentuk yuridis dan bahkan pencerminan semua perjuangan yang nyata ini didalam otak para pesertanya, teori-teori politik, yuridis, filsafat, pandangan-pandanga keagamaan dan perkembangannya lebih lanjut menjadi sistim dogma, juga melakukan pengaruhnya terhadap jalannya perjuangan-perjuangan historis dan dalam banyak kejadian lebih besar pengaruhnya dalam menentukan bentuknya. Dan lagi Engels menekankan : ‘Sekali suatu unsur historis dilahirkan oleh unsur-unsur lain, pada akhirnya oleh fakta-fakta ekonomi, maka unsur-unsur itu juga bertindak terhadap keadaan sekelilingnya dan bahkan terhadap sebab-sebab yang melahirkan unsur itu’.

Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah pemahaman Marxisme secara terlalu sederhana. Sebagaimana diperingatkan oleh Engels : ‘Sayang, terlalu sering terjadi bahwa orang mengira mereka sudah sepenuhnya memahami suatu teori baru dan dapat mentrapkannya tanpa banyak ribut sejak dari saat mereka menguasai prinsip-prinsipnya yang pokok dan bahkan itupun tidak selalu mereka kuasai secara tepat’.

0 Response to "DASAR ( BASIS ) DAN BANGUNAN ATAS"

Posting Komentar

wdcfawqafwef