Petani jadi Penambang Batu??

DR.news..Petani kakao di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, beralih menjadi penambang batu. karena, kakao yang mereka kembangkan terus menerus terserang hama.

"Kami sudah putus asa mengembangan kakao karena terus menerus diserang hama. Kakao rusak dan gagal panen akibat serangan hama itu, akibatnya banyak petani beralih menjadi penambang batu gunung," kata Anas, salah seorang petani di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Rabu (3/10).

Ia mengatakan kakao di Kecamatan Tapalang kini sulit diselamatkan lagi karena serangan hama. Apalagi tidak ada penanganan maksimal mencegah serangan hama yang merajalela itu agar petani dapat kembali berproduksi maksimal.

"Tanaman kakao sejumlah petani di Kecamatan Tapalang yang jumlahnya ratusan hektare diserang hama sejak dua tahun terakhir," ujarnya.

Padahal, ada pengembangan kembali tanaman kakao setelah adanya program peningkatan mutu dan kualitas kakao yang dicanangkan pemerintah pusat di Sulbar.

Menurut dia, hama pengerek batang paling ditakuti petani kakao karena membuat tanaman rusak. Kakao petani menjadi tidak layak untuk dipanen.

"Produktivitas kakao petani yang sebelumnya mencapai sekitar 2.000 sampai 3.000 kg per hektare, turun drastis paling tinggi hanya sekitar 50 sampai 100 kg per hektare akibat serangan hama itu," ungkapnya.

Petani kemudian beralih menjadi penambang batu karena pilihan pekerjaan itu lebih dianggap menjanjikan dari pada bertani coklat.

"Dengan menjadi penambang batu gunung, petani mampu menghasilkan uang sampai Rp150 ribu dalam waktu tiga hari dengan tiga kubik batu gunung yang dihasilkan," katanya

0 Response to "Petani jadi Penambang Batu??"

Posting Komentar

wdcfawqafwef